Minggu, 26 November 2017

TATA CAHAYA ( LIGHTING )


                                                            TATA CAHAYA ( LIGHTING )

                Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam sebuah film. Seperti halnya mata manusia, kamera membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan, penonton akan  bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.


              Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya antara lain berfungsi sebagai:

a.    Lighting sebagai Penerangan


Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada  pemain dan setiap objek yang ada di dalam setting. Istilah penerangan disini bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi juga membantu kerja kamera agar lebih optimal, sebab bila cahaya pada sebuah lokasi sangat minim, maka kamera akan dipaksakan bekerja dengan bukaan diafragma lebar sehingga gambar akan menjadi sangat titpis dan kadang
 grain
 (bintik-bintik seperti pasir), gambar seperti ini susah diolah pada tahap editing nantinya, oleh karena itu sebaiknya kita mengambil gambar dengan bukaan diafragma kecil dengan menambahkan cahaya yg cukup pada setting agar gambar yang dihasilkan lebih tebal.

b.   Lighting Sebagai Pembentuk Dimensi.


Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang suatu objek yang disinari sehingga memunculkan gradasi warna yang tipis. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh kamera menjadi datar. Dengan  pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi subyek dan gambar akan muncul. Gambar yang mulanya terlihat dua dimensi bisa lebih memiliki kedalaman bidang. Cahaya sebagai pembentuk dimensi bisa menunjukan  pemisahan antara background dengan objek di depannya. Dan antara subyek dengan foregroundnya.

 
c.   Lighting Sebagai Pemilihan Fokus Perhatian.

Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Camera secara normal dapat melihat seluruh area setting, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau objek tertentu, maka perlu memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi kamera, akan tetapi juga fokus  perhatian penonton pada suatu objek tertentu yang ingin kita tonjolkan bisa lebih memberi perhatian khusus.

 d.  Atmosfir

Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa dan setting. Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh sutradara. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan, matahari dan cahaya pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi (look and mood ) yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.

  
Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana, dan emosi peristiwa. Gambar berikut memperlihatkan interaksi fungsi pokok tata cahaya.





http://nurfajargiovina.blogspot.co.id/2012/07/tata-cahaya-dalam-multimedia.html

       




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Unsur Unsur Dalam Tata Cahaya

  Unsur-unsur Dalam Tata Cahaya  Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain : a.          Tersed...