Senin, 27 November 2017

Unsur Unsur Dalam Tata Cahaya

 Unsur-unsur Dalam Tata Cahaya
 Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain :
a.        Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu sorot, kabel, dudukan lampu dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
b.       Tata letak dan titik fokus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik fokus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya, penempatan lampu dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan panggung, sehingga titik fokus tepat berada di daerah panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan titk fokus yang paling efektif adalah 450 di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah. Teori lain mengatakan idealnya, lighting dalam sebuah pementasan (apapun jenis pementasan itu) tata cahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah depan dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah. Sehingga bayangan pemain di tengah panggung hampir tidak terlihat
c.        Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang digunakan.
d.       Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya penata cahaya harus memiliki pemahaman mengenai sifat perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati jika sedang bertugas menjadi penata cahaya.




                  http://varadiva.blogspot.co.id/2015/05/makalah-tata-cahaya.html

 
STUDI TATA CAHAYA.

Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta seluruh isinya. Karena penataan cahaya diatas pentas adalah peniruan dari apa yang terjadi di alam semesta raya ini. Dari sumber cahayanyadapatlah dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Cahaya Langsung

Cahaya yang berasal dari matahari dengan segala pantulannya.

1. Cahaya Tak Langsung

Cahaya yang berasal dari bulan dengan segala macam pantulannya.



  http://yunita-lighting.blogspot.co.id/2010/08/mengenal-jenis-pencahayaan.html


Istilah Dalam Tata Cahaya

 Istilah Dalam Tata Cahaya.
1.      lampu                 :    sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par 38,                                     halogen, spot, follow light, focus light, d
2.      holder                 :    dudukan lampu.
3.      kabel                   :    penghantar listrik.
4.      dimmer               :   piranti untuk mengatur intensitas cahaya.
5.      main light           :   cahaya yang berfungsi untuk menerangi panggung secara                                        keseluruhan.
6.      foot light             :   lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.
7.      wing light            :   lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.
8.      front light            :   lampu untuk menerangi panggung dari arah depan.
9.      back light             :   lampu untuk menerangi bagian belakang panggung,                                               biasanya ditempatkan di panggung bagian belakang.
10.  silouet light          :  lampu untuk membentuk siluet pada backdrop.
11.  upper light           :  lampu untuk menerang bagian tengah panggung, biasanya                                      ditempatkan tepat di atas panggung.
12.  tools                     :    peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker                                    (sekring), tang, gunting, isolator, solder, palu, tespen,                                              cutter, avometer, saklar, stopcontact, jumper, dll.
13.  seri light              :     lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri. (1                                        channel 1 lampu)
14.  paralel light         :    lampu yang diinstalasi secara paralel (1 channel beberapa lampu).


http://varadiva.blogspot.co.id/2015/05/makalah-tata-cahaya.html

Kualitas Cahaya

 Kualitas Cahaya
1.     Hard light Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).


2.      Soft light Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.



 Unsur-unsur dalam tata cahaya
Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain :
a.          Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu sorot, kabel, dudukan lampu dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
b.         Tata letak dan titik fokus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik fokus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya, penempatan lampu dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan panggung, sehingga titik fokus tepat berada di daerah panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan titk fokus yang paling efektif adalah 450 di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah. Teori lain mengatakan idealnya, lighting dalam sebuah pementasan (apapun jenis pementasan itu) tata cahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah depan dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah. Sehingga bayangan pemain di tengah panggung hampir tidak terlihat
c.          Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang digunakan.
d.         Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya penata cahaya harus memiliki pemahaman mengenai sifat perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati jika sedang bertugas menjadi penata cahaya.











Lighting yang Tak Kalah Penting

Lighting yang Tak Kalah Penting




  Yang pertama, berdasarkan sumber cahaya yang didapat, lighting terbagi menjadi 2 jenis :


  • Pencahayaan alami atau daylighting



Pencahayaan yang bersumber dari sinar matahari yang muncul dari pagi menjelang siang hingga sore hari. Kelebihan dari pencahayaan ini adalah hemat biaya, karena tidak bergantung kepada energi listrik.
  • Pencahayaan buatan atau artificial lighting
Pencahayaan yang memanfaatkan teknologi buatan manusia atau energi olahan seperti lampu. Kelebihan dari konsep pencahayaan buatan adalah, intensitas cahaya yang lebih stabil serta pilihan warna yang bervariasi.

Lalu, berdasarkan arah penyinarannya, pencahayaan buatan dibedakan menjadi :
  • Sistem pencahayaan langsung (direct lighting)
Sistem pencahayaan langsung merupakan penempatan sumber cahaya secara langsung ke arah permukaan bidang aplikasi, baik dalam pencahayaan alami maupun pencahayaan buatan. Permainan cahaya langsung akan memunculkan efek bayangan yang kuat.
Tujuan dari sistem pencahayaan ini adalah mengoptimalkan penerangan umum dan intensitas cahaya untuk mendukung kegiatan yang ada di ruangan tersebut. Pengaturan yang tepat dan cermat dalam peletakan titik cahaya langsung akan memberikan kesan tegas, fungsional, dan nyaman.

  • Sistem pencahayaan tidak langsung (indirect lighting)
Sistem ini merupakan sistem yang menempatkan sumber cahaya dibalik suatu bidang aplikasi, dan memanfaatkan refleksi cahaya dari balik bidang tersebut untuk membentuk kesan cahaya tertentu. Permainan cahaya tidak langsung menghasilkan efek gradasi dan bayang-bayang pada  bidang yang tidak terkena bayangan. Sistem  pencahayaan ini memiliki tujuan utama yaitu untuk menegaskan kesan tertentu dari suatu ruang, atau membentuk batasan pada suatu bidang aplikasi.



https://septanabp.wordpress.com/2013/06/05/lighting-yang-tak-kalah-penting/


Tata Cahaya Untuk Ruang Dalam


Tata Cahaya Untuk Ruang Dalam 


             Penataan cahaya untuk dalam ruangan sangat penting. Tata cahaya yang bagus akan menciptakan suasana tertentu didalam ruangan dan membangun estetika pada ruangan. Dengan tata cahaya yang memanfaatkan perbedaan efek cahaya, kita bisa memengaruhi atmosfer dalam sebuah ruangan. Apabila anda ingin beli lux meter anda dapat membelinya dengan mengunjungi website trijinx.com . Untuk dalam ruang (rumah, kamar, dan ruangan lain), alat utama yang dipakai dalam pengaturan tata cahaya ruang yaitu cahaya buatan.
Pencahayaan buatan dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. General lighting




General lighting artinya pencahayaan umum merupakan sistem penyinaran yang menjadi sumber penerangan utama. Pada umumnya penerangan dilakukan dengan menempatkan titik lampu pada titik tengah ruangan maupun pada beberapa titik yang dipasang secara simetris dan merata.

General lighting bertujuan untuk menghasilkan sumber cahaya yang terang dan menyeluruh. Lampu yang dipakai yaitu lampu TL atau downlight. Selain itu, dapat pula digunakan pencahayaan tidak langsung yaitu dengan lampu tersembunyi yang memanfaatkan bias cahaya saja.
Lampu indirect mempunyai kelebihan yaitu bisa menghasilkan cahaya yang merata tanpa membuat mata silau dan suasana “hangat” jadi lebih terasa dengan tampilan lampu warna kekuningan.

2. Task lighting

Task lighting merupakan sistem pencahayaan yang difokuskan pada suatu tempat dengan tujuan membantu kegiatan tertentu. Task lighting mempunyai kelebihan yaitu untuk menghindari ketegangan mata ketika beraktivitas.
Contoh task lighting yaitu seperti ruang kerja yang dilengkapi lampu meja untuk membaca sehingga membuat mata tidak cepat lelah. Contoh lainnya yaitu seperti lampu di atas counter table yang memungkinkan orang untuk membaca resep masakan saat akan memasak. Selain sebagai lampu penegas fungsi, task lighting juga sebagai pembentuk suasana.

3. Accent lighting

Accent lighting biasanya digunakan untuk memfokuskan suatu benda agar dapat lebih terlihat.
Pemasangan accent lighting di ruang dalam biasanya dipakai untuk menyorot benda seni atau menyorot lukisan.
Accent lighting menggunakan spotlight sebab dapat menghasilkan bias cahaya yang kuat dan juga menghasilkan fokus pada objek yang dituju. Untuk menghasilkan tampilan ruang yang dinamis bisa menggunkan aplikasi wall lamp.


https://www.google.com/search?q=Contoh+gambar+general+lighting&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj1seWNu97XAh

Lighting Setting Natural Lighting

                                             LIGHTING SETTING NATURAL LIGHTING

                    Natural light adalah jenis pencahayaan alam yang mana cahaya tersebut dihasilkan dari seluruh unsur alam. Unsur utama dalam pencahayaan alami bersumber pada cahaya matahari. Adapun pencahayaan matahari memiliki jam-jam tertentu yang baik untuk digunakan sebagai sumber cahaya dalam pemotretan. Untuk pagi hari antara 08.00 – 10.00 dan untuk sore hari 15.00 – matahari terbenam. Hal ini dikarenakan pada jam-jam tersebut kekuatan sinar matahari tidak terlalu kuat, dan sudut pencahayaannya pun merata. Ada beberapa jenis pencahayaan yang dihasilkan oleh sinar matahari, yaitu :


a.       Direct Light


Cahaya matahari langsung jatuh menimpa objek, berkas cahayanya kuat, terjadi kontras yang mencolok antara bagian yang terkena sinar matahari dengan yang tidak.


b.      Difused Light


Cahaya baur terjadi ketika sinar matahari tertutup awan, berkabut atau karena debu. Dengan kata lain percampuran cahaya matahari dengan eleman alam lain yang menghasilkan cahaya matahari lembut dan tidak terlalu keras.


c.       Windows Light





Masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan di pagi hari melalui celah-celah jendela. Guratan jatuhnya cahaya sangat terlihat jelas, ini yang disebut Windows Light. Ciri yang perlu diingat dalam windows light adalah cahaya kontras yang kuat antara bayangan dengan bagian yang terkena cahaya. Objek yang terkena cahaya akan terlihat lebih menonjol.


d.      Reflected Light


Pencahayaan terjadi ketika direct light melalui permukaan tertentu atau adanya objek lainyang membantu proses pemantulan cahaya.


         Kualitas dalam pencahayaan itu sendiri di pengaruhi oleh beberapa hal :
a. Keras lemahnya cahaya, sehingga berpengaruh terhadap bayangan
b. Sudut dari cahaya
c. Warna cahaya Cahaya alami adalah salah satu hal yang sangat penting untuk fotografer, dan ini gratis untuk semua orang di dunia.


Bagaimana memahami cahaya alami bekerja secara efektif merupakan salah satu kunci di mana kita semua dapat meningkatkan fotografi kita tanpa harus menghabiskan banyak uang untuk membeli peralatan fotografi yang mewah.





 http://hanialifia.blogspot.co.id/2015/09/tata-cahaya-dalam-fotografi.html


Konsep Lighting (Pencahayaan)

                       


Pencahayaan adalah melukis dengan cahaya. Unsur cahaya berarti sangat penting dalam pembuatan film maupun acara televisi.Cahaya tidak selalu berurusan dengan lampu. Ada sumber cahaya lain selain dari sumber lampu. 
Secara sederhana ada dua jenis sumber pencahayaan, yakni pencahayaan alami (natural) dan pencahayaan buatan(artificial).

FUNGSI PENCAHAYAAN
  • Menyinari obyek/subyek
  • Menciptakan gambar yang artistik, 
  • Menghilangkan bayangan yang tidak perlu 
  • Membuat efek khusus. 
Menyinari objek artinya memberikan pencahyaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak diperlukan.  Dengan pencahayaan tertentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu sendiri.

                                                 Jenis Jenis Sumber Cahaya

1. Pencahayaan Alami


            Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alamimempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untukmendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupundinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaanbuatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutamasaat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapatkeuntungan, yaitu:

- Variasi intensitas cahaya matahari
- Distribusi dari terangnya cahaya
- Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
- Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung.

2. Pencahayaan Buatan





           Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami.Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atausaat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkansecara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:

- Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugasserta kegiatan visual secara mudah dan tepat
- Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman- Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja
- Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidakmenyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
- Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.



 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKQZYk0rwmRJuvS0kRZN9e-hQC6mBcLz-3uZCbbFjp6HtieKAjKNhV9cNiRz0Z_lxenX-00dEMX6-g7OSLg0RR0FcYLnQASMjY1YNwhzdatcwlLGvPeaEZ_piphZ6QfA8HgTGUOWY-HAV9/s1600/Graphic1.JPG


 

Prinsip Tata Cahaya

Prinsip Tata Cahaya


a. Key Light

Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.
 
 

b. Fill light
 
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
 
 
 

c. Back Light
 
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
 
 
 
 
 Direction Of Light

         Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat dibedakan:
 
a.  Top Light
 
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan suasana tertekan pada subjek.  
 
b. Eye Light
 
Cahaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari  mata.
 
c.Accent Light
 
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background.
 
 
 
 
 

Peralatan Tata Cahaya

Peralatan Tata Cahaya
        Kerja tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas. Kecakapan dalam mendisitribusi cahaya ke atas pentas sangat dibutuhkan. Dengan peralatan tata cahaya, kontrol atau kendali atas distribusi cahaya itu dikerjakan. Penata cahaya perlu mengendalikan intensitas, warna, arah, bentuk, ukuran, dan kualitas cahaya serta gerak arus cahaya. Semua kendali itu bisa dimungkinkan karena adanya peralatan tata cahaya yang memang dirancang untuk tujuan tersebut. Penguasaan peralatan wajib dipelajari oleh penata cahaya.
a.       Bohlam 
Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya. Bagian-bagian dari bohlam terdiri atas envelope, filament, dan base (Gb.204). Envelope adalah cangkang yang terbuat dari gelas kaca atau kwarsa untuk melindungi komponen dari udara dan mencegahnya dari kebakaran.
 

Filament merupakan komponen yang mengubah panas listrik menjadi cahaya. Ukuran dan bentuknya bermacam-macam disesuaikan dengan ketahanan panas dan hasil cahaya yang dinginkan. Karena filament menghasilkan cahaya dari panas maka ia juga menjadi lemah karena panas sehingga mudah rusak. Oleh karena itu pemasangan dan pelepasan bohlam hendaknya dilakukan dengan hati-hati apalagi ketika kondisinya sedang menyala. Base, adalah dasaran untuk meletakkan bohlam pada dudukan yang sesuai dan merupakan komponen yang menghubungkan filament dengan arus listrik. Jenis dan bentuk base berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan dudukan yang disediakan pada masing-masing jenis dan merk lampu dari pabrikan tertentu. 

                                                                                                                                                                      
 Gambar di atas memperlihatkan aneka ragam bentuk bohlam. Hampir semua bohlam dibuat terpisah dengan reflektornya tetapi pada lampu PAR bohlam dibuat satu unit dengan reflektor dan lensa sehingga jika bohlam mati maka semua unit komponennya harus diganti. Pada dasarnya jenis bohlam lampu panggung ada tiga yaitu; tungsten, tungsten-halogen, dan discharge. Tungsten digunakan untuk lampu di bawah 1000 watt. Tungsten-halogen untuk lampu 1000 watt ke atas. Sedangkan discharge adalah lampu yang hanya bisa dioperasikan secara manual seperti lampu followspot. Penggunaan jenis bohlam ini didasari pada ketahanan material menahan panas tinggi dalam kurun waktu yang lama. Karena bekerja dengan panas, maka kualitas bohlam menurun seiring penggunaan waktu dan batas waktu hidupnya (lifetime) telah ditentukan (terbatas). 

 b.     Reflektor dan Refleksi 

Untuk memancarkan cahaya dari bohlam ke objek yang disinari dibutuhkan reflektor. Cahaya yang hanya berasal dari bohlam sinarnya kurang kuat dan tidak terarah pancarannya. Dengan reflektor maka pancaran cahaya yang berasal dari bohlam dapat ditingkatkan, diatur, dan diarahkan. Lampu panggung menggunakan tiga jenis reflektor yaitu; ellipsoidal, spherical, dan parabolic. Reflektor ellipsoidal berbentuk lengkungan setengah elips (lonjong) yang mengelilingi lampu sehingga mencipatkan efek pancaran tiga dimensi. Jarak masing-masing sisinya terhadap sumber cahaya tetap. Karena bentuknya tersebut cahaya yang dihasilkan oleh reflektor ellipsoidal memiliki dua focal point (tittik temu fokus cahaya). Focal point 1 berasal dari titik fokus sumber cahaya (bohlam) kemudian memantul kembali ke reflektor yang hasil refleksinya membentuk titik focal point 2 baru kemudian menyeba.
 
 
 Gambar : Reflektor elipsoidal
 
 Reflektor spherical memiliki bentuk sisi yang membulat. Jenis reflektor ini memancarkan seluruh cahaya langsung dari titik focal point ke reflektor yang merefleksikannya kembali melalui focal point tersebut sebelum memencar. Jika dibuat garis lingkaran imajiner maka panjang cahaya yang ditempuh masing-masing garis cahaya adalah sama. 

 
       Gambar : Reflektor spherical 

Reflektor parabolic memiliki bentuk sisi parabola. Reflektor jenis ini merefleksikan cahaya langsung dari atau melalui focal point kemudian menyebar secara paralel membentuk cahaya yang diameternya hampir sama dengan diameter reflektor (Gb.208). Dengan demikian, diameter cahaya yang dihasilkan sangat tergantung dengan diameter reflektor. Contoh lampu sehari-hari yang menggu-nakan reflektor parabolic adalah lampu senter. 


                                   Gambar : Refleksi prabolic
  
Selain refleksi yang dihasilkan melalui reflektor, cahaya juga akan mengalami refleksi setelah menyentuh objek penyinaran. Refleksi cahaya yang memantul setelah mengenai objek dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu specular, diffuse, spread, dan mixed. Refleksi specular (seperti cermin) memantulkan arah cahaya tanpa mengubah besaran cahaya alami dari sumbernya.
  
 Gambar : Refleksi specular 
 
Cahaya diarahkan ke sebuRefleksi diffuse terjadi ketika cahaya yang mengenai permukaan objek memantul dengan pendar yang merata ke segala arah. Contoh dari refleksi diffuse adalah ketika cah lukisan dua dimensi.

                                    Gambar : Refleksi diffuse

Refleksi spread sama seperti refleksi diffuse tetapi persentase masing­masing garis cahaya tidak sama. Cahaya yang mengenai objek dengan intensitas lebih tinggi garis cahayanya akan memendar dan direfleksikan lebih panjang dari yang lain. Contoh refleksi spread adalah ketika cahaya mengenai gumpalan aluminium foil. 



Gambar : Refleksi spread

Refleksi mixed, merupakan refleksi campuran dari diffuse dan specular. Beberapa garis    cahaya dipendarkan secara merata ke segala penjuru arah tetapi sebagian garis cahaya     dipantulkan seperti cermin (Gb.212). Contoh refleksi mixed adalah ketika cahaya menyinar gagang pintu dari logam, jam tangan emas, atau lantai kayu yang mengkilat.


                                                        Gambar : Refleksi mixed


 http://nurfajargiovina.blogspot.co.id/2012/07/tata-cahaya-dalam-multimedia.html


Minggu, 26 November 2017

TATA CAHAYA ( LIGHTING )


                                                            TATA CAHAYA ( LIGHTING )

                Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam sebuah film. Seperti halnya mata manusia, kamera membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan, penonton akan  bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.


              Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya antara lain berfungsi sebagai:

a.    Lighting sebagai Penerangan


Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada  pemain dan setiap objek yang ada di dalam setting. Istilah penerangan disini bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi juga membantu kerja kamera agar lebih optimal, sebab bila cahaya pada sebuah lokasi sangat minim, maka kamera akan dipaksakan bekerja dengan bukaan diafragma lebar sehingga gambar akan menjadi sangat titpis dan kadang
 grain
 (bintik-bintik seperti pasir), gambar seperti ini susah diolah pada tahap editing nantinya, oleh karena itu sebaiknya kita mengambil gambar dengan bukaan diafragma kecil dengan menambahkan cahaya yg cukup pada setting agar gambar yang dihasilkan lebih tebal.

b.   Lighting Sebagai Pembentuk Dimensi.


Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang suatu objek yang disinari sehingga memunculkan gradasi warna yang tipis. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh kamera menjadi datar. Dengan  pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi subyek dan gambar akan muncul. Gambar yang mulanya terlihat dua dimensi bisa lebih memiliki kedalaman bidang. Cahaya sebagai pembentuk dimensi bisa menunjukan  pemisahan antara background dengan objek di depannya. Dan antara subyek dengan foregroundnya.

 
c.   Lighting Sebagai Pemilihan Fokus Perhatian.

Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Camera secara normal dapat melihat seluruh area setting, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau objek tertentu, maka perlu memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi kamera, akan tetapi juga fokus  perhatian penonton pada suatu objek tertentu yang ingin kita tonjolkan bisa lebih memberi perhatian khusus.

 d.  Atmosfir

Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa dan setting. Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh sutradara. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan, matahari dan cahaya pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi (look and mood ) yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.

  
Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana, dan emosi peristiwa. Gambar berikut memperlihatkan interaksi fungsi pokok tata cahaya.





http://nurfajargiovina.blogspot.co.id/2012/07/tata-cahaya-dalam-multimedia.html

Unsur Unsur Dalam Tata Cahaya

  Unsur-unsur Dalam Tata Cahaya  Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain : a.          Tersed...